Skip to main content

Posts

Sebuah Usaha untuk Melupakanku?

Saya sedang duduk sembari menyeruput secangkir kopi panas yang baru saja saya buat tadi.. Dan tatapan mata saya tertuju kearah kertas-kertas yang saya harapkan tidak pernah usang dimakan waktu, dimana kertas yang menjadi saksi atas terjadinya sebuah hubungan yang menurutmu 'sakral'. Saya berjalan menuju jendela dekat kamar saya, dengan segelas kopi panas ditangan kanan yang masih terisi setengahnya dan kertas-kertas ditangan kiri.  "Sebuah Usaha Untuk Melupakanku?" Aku menatap nanar keluar jendela. Melirik sepasang kucing yang kehujanan diluar sana.  Hujannya sangat deras. Petirnya amat sangat keras, terdengar sampai ke penjuru kamar saya. Mata saya kembali melirik kertas-kertas itu, sebuah tulisan yang sangat indah yang pernah kamu tuliskan untuk saya. Hari ini, untuk pertama kalinya saya tidak mendapatkan tulisan indah itu. Seketika saya berteriak, suara saya memenuhi seisi ruangan. Tangis saya memecah hujan diluar sana. Mungkin se
Recent posts

Rooftop, November 2019

Malam kian larut.... 2 pasang kaki muda mudi menaiki satu persatu anak tangga Menuju tempat paling atas, tempat paling nyaman, tempat dimana tidak ada kegaduhan sedikitpun, dan tempat yang hanya ada Kamu dan Saya. Dipojok kanan sembari duduk diatas benda yang kulihat seperti meja, ya sepertinya memang meja sih, Saya berkata seperti ini, "Dari dulu saya ingin duduk di rooftop bersama pacar saya, seperti di drama-drama Korea atau Indonesia, tapi sayangnya saya tidak pernah menemukan rooftop. Tapi malam ini, kamu yang membantu mewujudkan ingin saya. Kamu yang ada disamping saya. Terimakasih" Lalu dia menatapku dengan tatapan teduhnya, dan dia tersenyum dengan amat sangat manis. Berlangsung selama beberapa detik. Dan dinginnya malam membawaku untuk menikmati aroma tubuhnya dan segala macam percakapan kita. Terimakasih Tuhan yang baik, Saya ingat pernah meminta "Dia" pada tanggal 09 November 2019, malam hari pukul 18:46 WIB  Terimakasi

Ucapan Terimakasih,

Hari ini aku kembali menulis.. Tapi ada yang berbeda, aku bukan lagi menulis tentang Semesta, dan sepertinya bukan Semesta lagi yang menjadi Objek tulisanku. Kita telah mengakhiri segala perjalanan manis dan pahit itu, kita telah mengakhiri segala perdebatan, dan sampai memutuskan untuk berpisah.. Bukan berarti Semesta hilang dari hatiku, dia masih tetap ada. Dia masih tersimpan rapih didalam sana. Dia masih menjadi sosok yang aku sayang sampai saat ini. Meskipun pada akhirnya kita tidak bersama (bukan berarti tidak akan bersama lagi). Teruntuk kamu, Semestaku... Kamu pernah jadi objek terbaik dalam tulisanku Terimakasih dulu pernah ada dan pernah mau bertahan dalam jangka waktu cukup lama Aku tidak pernah menyesal atas apa yang terjadi selama 3tahun kita bersama Lagipula bagiku, tidak ada yang cukup buruk dari semua perjalanan kita Bagiku, itu semua adalah pengalaman dan perjalanan terbaik dalam hidupku Terimakasih sudah mengajarkanku untuk terus bersabar dalam si

SEMESTA DI PENGHUJUNG TAHUN

Dibuat pada tanggal: 29 Desember 2018 Selesai pada tanggal: 31 Desember 2018, 16:43 WIB *** Teruntuk kamu, Semesta yang sampai saat ini masih indah terlihat disepasang iris mata Shakila.. Teruntuk kamu, Semesta yang sampai saat ini masih menjadi objek dalam segala tulisanku.. Teruntuk kamu, Semesta si Pemilik Jagat Raya.. Selamat pagi hati, apa kabar? Semoga selalu hangat seperti hidangan kopi dikala rintik hujan turun. Dan smoga; bahagiamu tidak sesaat. -- Tidak ada yang istimewa dari sebuah Perpisahan, yang Shakila tau perpisahan itu adalah Shakila&Semesta semakin jauh, dan itu Nyata. Pagi ke pagi, tidak ada kegiatan yang cukup serius menurutku. Setiap hariku cuma seputaran bangun, makan, menulis, main hp sampe ketiduran, bangun, dan makan lagi.  Begitu terus sampai aku bertemu langsung sama Jefri Nichol terus foto bareng .  Ketidak ikutsertaan Semesta di kisahku, jadi mengurangi satu list kegiatan setiap harinya. Jadi suram.  ( Biasanya saat ber

KILAS BALIK

"Tentang kilas balik Semestaku yang hilang" Seandainya, sore itu bisa aku ulang.. "Jangan pergi Sha. Tetap disini. Kenapa kita harus kembali berjauhan? Kenapa harus dihadang kembali oleh jarak? Apa kita tidak bisa seperti mereka yang selalu dekat? Jangan pergi. Tetap disini." -Semesta sambil menangis. Seandainya, sore itu bisa aku ulang.. "Jangan pergi sha. Aku mencintaimu, sangat" -Semesta Seandainya, sore itu bisa aku ulang.. "Jangan pergi sha." -Semesta Seandainya, sore itu bisa aku ulang.. "Sha..." -Semesta memanggil Terlalu hangat.. Sore itu, kamu menangis. Hmm, dihadapan saya? Apa itu benar benar tangisan? Tangisan macam apa yang saya dengar sore itu? Yang jelas, itu bukan tangisan sesungguhnya kan? Cuma tangisan kasihan sementara, supaya saya tidak pergi dan kamu tidak sendirian. Klasik. Hujan membawa saya masuk kedalam alam bawah sadar saya. Membawa saya lebih dalam untuk mera

PATAH?

Ini bukan cerita bersambung seperti kemarin. Ini cerita yang mengandung banyak makna bagi kehidupan ku, tapi tidak kehidupan mu. HAHA! ---- 26 Juni 20xx. Hari itu, hari dimana bertambahnya umur saya. Saya berharap mulai hari itu saya bisa menjadi lebih baik dari hari dan tahun tahun sebelumnya, Aamiin. "Kenapa dia tidak menghubungiku? Padahal sekarang jam 12 malam dan sudah tanggal 26" -kataku dalam hati - drrt..drrrt..drrt..- "Halo?" -kataku "Iya.." -katanya menjawab. Lah? Ada apa ini? Dia tidak merasa bersalah sama sekali? Padahal dia belum mengucapkan apa apa pada saya. Ah tapi yasudahlah, mungkin dia mau buat kejutan untuk saya, saya pura pura tidak tau saja. Jam demi jam sudah berlalu, pagi sudah menyapa dan sampai saat ini juga tidak ada tanda tanda dia memberi ucapan untukku. - 16:00 WITA- Drrttt..drttt..drrtt "Halo?" -kataku "Iya?" -katanya "Kamu tidak memberi ucapan untuk aku? Atau kejutan? Beri aku kejutan d

SELESAI

Tentang Shakila dan Semesta sudah di penghujung. Kisah yang dibuat secara ringkas nan singkat perjalanannya namun penuh makna yang tersirat disetiap kata yang dipakai.  Berakhirnya kisah Shakila dan Semesta,bukan berarti berakhirnya hubungan Shakila dan Semesta, ini hanya akhir sebuah cerita perjalanan cinta mereka. Dan mereka masih berlanjut dan masih bersama. Banyak pertanyaan yang mungkin beberapa orang tanyakan lewat saya langsung. Saya akan menjawabnya. + ini cerita nyata atau tidak? - nyata + apa ada semesta di dunia ini. Dimana? - ada. Dia bersama-ku + semesta siapa? -  akan dibahas dibagian selanjutnya + alasan buat cerita ini? - saya mau mengapresiasi segala macam kisah saya dan semesta. Dan lewat tulisan ini + kalau cerita ini habis, berarti berhenti nulisnya? - inshaallah tidak. Saya masih mau nulis tentang semesta. Tapi bukan cerita bersambung seperti kemarin. Mungkin nanti random. Bisa tentang semesta lagi, teman-temanku, mungkin juga bagian masa lalu-ku