Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2018

PERTENGKARAN JARAK JAUH

Dingin-nya malam menusuk. Kemana semesta? Kenapa dia tidak juga menghubungi-ku? "Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi. Cobalah beberapa saat lagi" "Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi. Cobalah beberapa saat lagi" "Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi. Cobalah beberapa saat lagi" Sudah dua jam aku terus menghubungi semesta, tapi belum terdengar juga jawaban dari semesta.  >>Sms "Ila, tadi aku lihat semesta dengan wanita lain. Mereka jalan jalan sore. Naik motor semesta" -prisani. Dia teman-ku, teman dari SMP. Biasa aku panggil Sani. Aku sangat menyayangi-nya. Jika ada waktu-ku, ku tulis tentang dia nanti. "Yang benar saja sani? Jangan bercanda" -kataku tidak percaya "Apa gunanya aku berbohong ke kamu? Kamu tanya saja orang orang. Banyak kok yang melihat mereka berdua" -prisani. [Untuk menjaga privasi-nya "wanita" itu, maaf aku tidak menggunakan nama panggilan atau sam

PERTAMA TANPA SEMESTA

Pagi pertama-ku  setelah pergi-ku tinggalkan kota yang penuh dengan kenangan aku dan Semesta.  Rasanya kota yang aku tempati sekarang ini sepi, kosong, dan tidak terurus. Aku rasa seperti sendiri, padahal aku sedang ditengah keramaian. Yang terang sudah jadi gelap. Yang terawat sudah jadi rusak. Yang tumbuh sudah patah. Yang ada sudah seperti tidak ada. Penampakan indah tentang suasana hati Shakila yang masih menginginkan untuk terus bersama Semesta. Semesta, sekarang kita terpisah jarak. Aku kehilangan sepasang lengan-mu, tempat aku sandarkan segala yang gigil juga dingin-nya angin. Tapi, meskipun kita terpisah jarak dan hanya angin yang menyatukan kita. Percayalah, kita berdua masih sama sama di payungi oleh langit biru yang sama dan juga dengan perasaan yang sama.  Dan terimakasih untuk setiap percakapan sederhana di setiap hari-nya, semoga langit semesta merestui untuk selamanya jadi milik kita. "Pagi shakila-nya semesta. Apa kabar-mu?" -semesta &quo

PERGI

Akhirnya ujian-ku sudah selesai setelah 3 hari berlangsung-nya. Ya, sekarang yang aku tunggu surat surat dari sekolah saja, setelah itu pergi. "Kapan kamu pergi? Aku ingin mengantar-mu." -semesta ku dingin. Dia selalu seperti itu jika bertanya atau berbicara tentang pergi ku. Selalu dingin. Ku kira sedang berbicara dengan kutub es. "Penghujung Februari semesta." -kataku tersenyum "Kado terindah." -semesta "Maksudmu?" -kataku "Apa kau ingat, dulu hadir-mu dihidup saya saat Bulan Februari, dan sekarang pergi-mu juga di Bulan Februari. Kau indah sha, saya harus apa setelah pergi-mu? Datang-mu sudah mengubah hidup saya. Terus, apa pergi-mu juga akan mengubah hidup saya lagi? Ku-mohon, tetap disini sha. Bersama saya." -semesta sedih "Semesta jangan sedih." -kataku Semenjak ku beritahu perihal pergi-ku di penghujung Februari itu, semesta jadi sering mengunjungi rumah-ku. Alasannya, supaya tidak rindu kalo jau

FEBRUARI?

"Sha, apa saja yang sudah kamu persiapkan untuk ujian nanti?" -kata semesta yang sedang asik mengambil fotoku "Banyak. Aku sudah mengemasi semua baju baju ku di koper. Dan aku juga sudah memilih beberapa buku yang akan aku bawa nanti." -kataku bersemangat "Sha, mari ku antar pulang.. langit sudah mulai gelap." -semesta yang dingin Dingin, hening juga, selama diperjalanan tidak ada pembicaraan serius. Semesta-ku menatap lurus ke jalanan. Dan tangan-ku yang biasa-nya hangat karna tangan-nya, sekarang kurasa dingin. Semesta tidak menyentuh tangan-ku? Semesta-ku marah. "Kau baik baik saja semesta?" -kataku. "Baik selalu. Selagi itu bersama-mu." -semesta Ya itulah semesta jika sedang marah. Tapi perkataannya, selalu bisa buat aku tenang, bahkan buat aku terbang. Semesta-ku.. Seminggu lagi ujian-ku, setelah itu lulus-ku, dan akhirnya pergi-ku. Ohiya, aku hampir lupa.. besok ulang tahun kekasih-ku, ku beri surat sepertinya bagus. &qu

TEMPAT ROMANTIS DENGAN SI SEMESTA

Beberapa orang mungkin tempat romantisnya ya di danau, atau di tempat tempat makan. Tapi bagi aku dan semesta, cukup sawah, kantin, dan kelas saja sudah termasuk tempat yang sangat romantis, kalau kata semesta "yang penting berdua sama sha, mau dibawah pohon beringin juga tetap saja romantis". Semesta ini ada ada saja. Tettt.. tett.. [bel tanda istirahat] "Sha.. sha.. shayanggkuu." -panggil si semesta di luar kelas. [Aku dan semesta beda kelas, makanya setiap hari dia sering main dikelas-ku. Kalau kata semesta ke teman kelas-ku "ga main di kelas pacar sehari, rasanya kayak udah mandi tapi belum pakai rexona".  Lihat saja kelakuaan si semesta, dengan tanpa rasa bersalah dan tanpa malu nya dia mengubah nama-ku. Padahal didalam kelas-ku masih ada si guru killer, tapi ya bukan semesta namanya kalau tidak seperti itu. Dengan jurus kaki seribu, aku meminta izin terlebih dahulu untuk keluar dan menemui si semesta yang bodoh itu.  "Kalau mau konyol j

SAWAH PENDUKUNGNYA

08:22 WITA [Sedang diketik] . . Saat itu aku dan si semesta masih duduk dibangku SMP. Dan aku notaben-nya sebagai anak "pindahan". Singkat cerita, semesta dan aku dekat dan memulai hubungan saat kami kelas 3 SMP. "Sha, kenapa kita baru didekatkan? Kasihan ya waktu kita selama 2tahun terbuang sia sia" -katanya. Itulah semesta, selalu saja menyesal atas waktu 2tahun itu, bahkan sampai saat ini.  Hubungan kami sudah berjalan 6bulan, si semesta banyak memanfaatkan waktu sebelum lulus. Si semesta juga seperti satpam-ku, dia yang menjaga aku selama disekolah. Kalau ada yang berani macam macam, kalian akan berhadapan dengan si semesta kekasih-ku pemilik seluruh jagat raya ini HAHA. -begitu candaku kalau sedang memanggil semesta. "Sha, kenalkan aku si semesta pemilik jagat raya. Aku kekasih-mu. Aku bisa berubah-ubah loh sha, saat bersama-mu didepan banyak orang aku akan menjadi satria baja hitam, dan saat bersama-mu hanya berdua saja, aku akan menjadi seperti

CATATAN PERTAMA TENTANG SI SEMESTA

Aku seorang gadis si penyuka senja, ah tapi itu dulu dan setelah ku tau senja hanya indah diawal, aku jadi tak suka. Senja jahat menurut ku. Ntar di cerita selanjutnya saja akan ku ceritakan bagaimana jahatnya si senja!! :) Namaku Shakila, orang orang terdekatku biasa memanggil ku Kila. Tapi, cuma satu orang saja yang memanggilku dengan sebutan berbeda. Siapa lagi kalau bukan si Semesta, dia memanggilku Sha. Katanya sih itu panggilan sayang, supaya beda dari orang orang. Ada ada saja semesta -kataku. Semesta itu kekasihku. Aku tidak ada panggilan khusus untuk dia. Kalau lagi baik, aku panggil dia sayang. Tapi kalau aku lagi tidak baik, tidak akan lah aku memanggil, apalagi melihatnya haha. Semesta sudah menjagaku lama sekali, dia menggantikan mereka kalau ayah dan mama ku sedang dengan masalahnya. Ohiya, semesta itu laki laki baik, laki laki yang saya punya, siapa yang berani macam macam, langkahi dulu mayatku. Aku sering bicara seperti itu di depan teman temanku, ya maksudku s