Skip to main content

Posts

Showing posts from 2018

SEMESTA DI PENGHUJUNG TAHUN

Dibuat pada tanggal: 29 Desember 2018 Selesai pada tanggal: 31 Desember 2018, 16:43 WIB *** Teruntuk kamu, Semesta yang sampai saat ini masih indah terlihat disepasang iris mata Shakila.. Teruntuk kamu, Semesta yang sampai saat ini masih menjadi objek dalam segala tulisanku.. Teruntuk kamu, Semesta si Pemilik Jagat Raya.. Selamat pagi hati, apa kabar? Semoga selalu hangat seperti hidangan kopi dikala rintik hujan turun. Dan smoga; bahagiamu tidak sesaat. -- Tidak ada yang istimewa dari sebuah Perpisahan, yang Shakila tau perpisahan itu adalah Shakila&Semesta semakin jauh, dan itu Nyata. Pagi ke pagi, tidak ada kegiatan yang cukup serius menurutku. Setiap hariku cuma seputaran bangun, makan, menulis, main hp sampe ketiduran, bangun, dan makan lagi.  Begitu terus sampai aku bertemu langsung sama Jefri Nichol terus foto bareng .  Ketidak ikutsertaan Semesta di kisahku, jadi mengurangi satu list kegiatan setiap harinya. Jadi suram.  ( Biasanya saat ber

KILAS BALIK

"Tentang kilas balik Semestaku yang hilang" Seandainya, sore itu bisa aku ulang.. "Jangan pergi Sha. Tetap disini. Kenapa kita harus kembali berjauhan? Kenapa harus dihadang kembali oleh jarak? Apa kita tidak bisa seperti mereka yang selalu dekat? Jangan pergi. Tetap disini." -Semesta sambil menangis. Seandainya, sore itu bisa aku ulang.. "Jangan pergi sha. Aku mencintaimu, sangat" -Semesta Seandainya, sore itu bisa aku ulang.. "Jangan pergi sha." -Semesta Seandainya, sore itu bisa aku ulang.. "Sha..." -Semesta memanggil Terlalu hangat.. Sore itu, kamu menangis. Hmm, dihadapan saya? Apa itu benar benar tangisan? Tangisan macam apa yang saya dengar sore itu? Yang jelas, itu bukan tangisan sesungguhnya kan? Cuma tangisan kasihan sementara, supaya saya tidak pergi dan kamu tidak sendirian. Klasik. Hujan membawa saya masuk kedalam alam bawah sadar saya. Membawa saya lebih dalam untuk mera

PATAH?

Ini bukan cerita bersambung seperti kemarin. Ini cerita yang mengandung banyak makna bagi kehidupan ku, tapi tidak kehidupan mu. HAHA! ---- 26 Juni 20xx. Hari itu, hari dimana bertambahnya umur saya. Saya berharap mulai hari itu saya bisa menjadi lebih baik dari hari dan tahun tahun sebelumnya, Aamiin. "Kenapa dia tidak menghubungiku? Padahal sekarang jam 12 malam dan sudah tanggal 26" -kataku dalam hati - drrt..drrrt..drrt..- "Halo?" -kataku "Iya.." -katanya menjawab. Lah? Ada apa ini? Dia tidak merasa bersalah sama sekali? Padahal dia belum mengucapkan apa apa pada saya. Ah tapi yasudahlah, mungkin dia mau buat kejutan untuk saya, saya pura pura tidak tau saja. Jam demi jam sudah berlalu, pagi sudah menyapa dan sampai saat ini juga tidak ada tanda tanda dia memberi ucapan untukku. - 16:00 WITA- Drrttt..drttt..drrtt "Halo?" -kataku "Iya?" -katanya "Kamu tidak memberi ucapan untuk aku? Atau kejutan? Beri aku kejutan d

SELESAI

Tentang Shakila dan Semesta sudah di penghujung. Kisah yang dibuat secara ringkas nan singkat perjalanannya namun penuh makna yang tersirat disetiap kata yang dipakai.  Berakhirnya kisah Shakila dan Semesta,bukan berarti berakhirnya hubungan Shakila dan Semesta, ini hanya akhir sebuah cerita perjalanan cinta mereka. Dan mereka masih berlanjut dan masih bersama. Banyak pertanyaan yang mungkin beberapa orang tanyakan lewat saya langsung. Saya akan menjawabnya. + ini cerita nyata atau tidak? - nyata + apa ada semesta di dunia ini. Dimana? - ada. Dia bersama-ku + semesta siapa? -  akan dibahas dibagian selanjutnya + alasan buat cerita ini? - saya mau mengapresiasi segala macam kisah saya dan semesta. Dan lewat tulisan ini + kalau cerita ini habis, berarti berhenti nulisnya? - inshaallah tidak. Saya masih mau nulis tentang semesta. Tapi bukan cerita bersambung seperti kemarin. Mungkin nanti random. Bisa tentang semesta lagi, teman-temanku, mungkin juga bagian masa lalu-ku

BERLIBUR UNTUK BERTEMU

Sepeninggal-ku dari kota yang penuh kenangan itu, aku dan semesta menjalani hubungan jarak jauh.. Sudah 2 tahun aku berpacaran dengan semesta. Bertemu? Tunggu libur saja. Kalau tidak ada libur? Matilah aku dan semesta. Aku dan semesta amat sangat jauh. Kalau ingin bertemu semesta harus naik pesawat dulu. Kalian bayangkan saja kalau sedang rindu seharian, bisa bisa jual telpon seluler hanya untuk bertemu semesta satu hari, kata semesta waktu itu HAHA. Sehari sebelum keberangkatan-ku, "halo semesta, aku lelah, sudah ya" -kataku "Maksud-mu sha?" -semesta "Sudahlah kurasa sampai sini saja kita" -kataku "Aku tidaj mau. Jangan sha. Aku mencintaimu" -semesta Rencana-ku berhasil, aku sengaja tidak mau kasih tau semesta, sengaja biar kejutan seperti orang orang. Senin, 12 Juni 2017 Hari demi hari sudau terlewati. Dan waktu pertemuan sudah di depan mata. Apa yang indah dari hubungan jarak jauh? Ketika rindu, dan akhirnya bisa dituntaskn d

PERTENGKARAN JARAK JAUH

Dingin-nya malam menusuk. Kemana semesta? Kenapa dia tidak juga menghubungi-ku? "Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi. Cobalah beberapa saat lagi" "Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi. Cobalah beberapa saat lagi" "Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi. Cobalah beberapa saat lagi" Sudah dua jam aku terus menghubungi semesta, tapi belum terdengar juga jawaban dari semesta.  >>Sms "Ila, tadi aku lihat semesta dengan wanita lain. Mereka jalan jalan sore. Naik motor semesta" -prisani. Dia teman-ku, teman dari SMP. Biasa aku panggil Sani. Aku sangat menyayangi-nya. Jika ada waktu-ku, ku tulis tentang dia nanti. "Yang benar saja sani? Jangan bercanda" -kataku tidak percaya "Apa gunanya aku berbohong ke kamu? Kamu tanya saja orang orang. Banyak kok yang melihat mereka berdua" -prisani. [Untuk menjaga privasi-nya "wanita" itu, maaf aku tidak menggunakan nama panggilan atau sam

PERTAMA TANPA SEMESTA

Pagi pertama-ku  setelah pergi-ku tinggalkan kota yang penuh dengan kenangan aku dan Semesta.  Rasanya kota yang aku tempati sekarang ini sepi, kosong, dan tidak terurus. Aku rasa seperti sendiri, padahal aku sedang ditengah keramaian. Yang terang sudah jadi gelap. Yang terawat sudah jadi rusak. Yang tumbuh sudah patah. Yang ada sudah seperti tidak ada. Penampakan indah tentang suasana hati Shakila yang masih menginginkan untuk terus bersama Semesta. Semesta, sekarang kita terpisah jarak. Aku kehilangan sepasang lengan-mu, tempat aku sandarkan segala yang gigil juga dingin-nya angin. Tapi, meskipun kita terpisah jarak dan hanya angin yang menyatukan kita. Percayalah, kita berdua masih sama sama di payungi oleh langit biru yang sama dan juga dengan perasaan yang sama.  Dan terimakasih untuk setiap percakapan sederhana di setiap hari-nya, semoga langit semesta merestui untuk selamanya jadi milik kita. "Pagi shakila-nya semesta. Apa kabar-mu?" -semesta &quo

PERGI

Akhirnya ujian-ku sudah selesai setelah 3 hari berlangsung-nya. Ya, sekarang yang aku tunggu surat surat dari sekolah saja, setelah itu pergi. "Kapan kamu pergi? Aku ingin mengantar-mu." -semesta ku dingin. Dia selalu seperti itu jika bertanya atau berbicara tentang pergi ku. Selalu dingin. Ku kira sedang berbicara dengan kutub es. "Penghujung Februari semesta." -kataku tersenyum "Kado terindah." -semesta "Maksudmu?" -kataku "Apa kau ingat, dulu hadir-mu dihidup saya saat Bulan Februari, dan sekarang pergi-mu juga di Bulan Februari. Kau indah sha, saya harus apa setelah pergi-mu? Datang-mu sudah mengubah hidup saya. Terus, apa pergi-mu juga akan mengubah hidup saya lagi? Ku-mohon, tetap disini sha. Bersama saya." -semesta sedih "Semesta jangan sedih." -kataku Semenjak ku beritahu perihal pergi-ku di penghujung Februari itu, semesta jadi sering mengunjungi rumah-ku. Alasannya, supaya tidak rindu kalo jau

FEBRUARI?

"Sha, apa saja yang sudah kamu persiapkan untuk ujian nanti?" -kata semesta yang sedang asik mengambil fotoku "Banyak. Aku sudah mengemasi semua baju baju ku di koper. Dan aku juga sudah memilih beberapa buku yang akan aku bawa nanti." -kataku bersemangat "Sha, mari ku antar pulang.. langit sudah mulai gelap." -semesta yang dingin Dingin, hening juga, selama diperjalanan tidak ada pembicaraan serius. Semesta-ku menatap lurus ke jalanan. Dan tangan-ku yang biasa-nya hangat karna tangan-nya, sekarang kurasa dingin. Semesta tidak menyentuh tangan-ku? Semesta-ku marah. "Kau baik baik saja semesta?" -kataku. "Baik selalu. Selagi itu bersama-mu." -semesta Ya itulah semesta jika sedang marah. Tapi perkataannya, selalu bisa buat aku tenang, bahkan buat aku terbang. Semesta-ku.. Seminggu lagi ujian-ku, setelah itu lulus-ku, dan akhirnya pergi-ku. Ohiya, aku hampir lupa.. besok ulang tahun kekasih-ku, ku beri surat sepertinya bagus. &qu

TEMPAT ROMANTIS DENGAN SI SEMESTA

Beberapa orang mungkin tempat romantisnya ya di danau, atau di tempat tempat makan. Tapi bagi aku dan semesta, cukup sawah, kantin, dan kelas saja sudah termasuk tempat yang sangat romantis, kalau kata semesta "yang penting berdua sama sha, mau dibawah pohon beringin juga tetap saja romantis". Semesta ini ada ada saja. Tettt.. tett.. [bel tanda istirahat] "Sha.. sha.. shayanggkuu." -panggil si semesta di luar kelas. [Aku dan semesta beda kelas, makanya setiap hari dia sering main dikelas-ku. Kalau kata semesta ke teman kelas-ku "ga main di kelas pacar sehari, rasanya kayak udah mandi tapi belum pakai rexona".  Lihat saja kelakuaan si semesta, dengan tanpa rasa bersalah dan tanpa malu nya dia mengubah nama-ku. Padahal didalam kelas-ku masih ada si guru killer, tapi ya bukan semesta namanya kalau tidak seperti itu. Dengan jurus kaki seribu, aku meminta izin terlebih dahulu untuk keluar dan menemui si semesta yang bodoh itu.  "Kalau mau konyol j

SAWAH PENDUKUNGNYA

08:22 WITA [Sedang diketik] . . Saat itu aku dan si semesta masih duduk dibangku SMP. Dan aku notaben-nya sebagai anak "pindahan". Singkat cerita, semesta dan aku dekat dan memulai hubungan saat kami kelas 3 SMP. "Sha, kenapa kita baru didekatkan? Kasihan ya waktu kita selama 2tahun terbuang sia sia" -katanya. Itulah semesta, selalu saja menyesal atas waktu 2tahun itu, bahkan sampai saat ini.  Hubungan kami sudah berjalan 6bulan, si semesta banyak memanfaatkan waktu sebelum lulus. Si semesta juga seperti satpam-ku, dia yang menjaga aku selama disekolah. Kalau ada yang berani macam macam, kalian akan berhadapan dengan si semesta kekasih-ku pemilik seluruh jagat raya ini HAHA. -begitu candaku kalau sedang memanggil semesta. "Sha, kenalkan aku si semesta pemilik jagat raya. Aku kekasih-mu. Aku bisa berubah-ubah loh sha, saat bersama-mu didepan banyak orang aku akan menjadi satria baja hitam, dan saat bersama-mu hanya berdua saja, aku akan menjadi seperti

CATATAN PERTAMA TENTANG SI SEMESTA

Aku seorang gadis si penyuka senja, ah tapi itu dulu dan setelah ku tau senja hanya indah diawal, aku jadi tak suka. Senja jahat menurut ku. Ntar di cerita selanjutnya saja akan ku ceritakan bagaimana jahatnya si senja!! :) Namaku Shakila, orang orang terdekatku biasa memanggil ku Kila. Tapi, cuma satu orang saja yang memanggilku dengan sebutan berbeda. Siapa lagi kalau bukan si Semesta, dia memanggilku Sha. Katanya sih itu panggilan sayang, supaya beda dari orang orang. Ada ada saja semesta -kataku. Semesta itu kekasihku. Aku tidak ada panggilan khusus untuk dia. Kalau lagi baik, aku panggil dia sayang. Tapi kalau aku lagi tidak baik, tidak akan lah aku memanggil, apalagi melihatnya haha. Semesta sudah menjagaku lama sekali, dia menggantikan mereka kalau ayah dan mama ku sedang dengan masalahnya. Ohiya, semesta itu laki laki baik, laki laki yang saya punya, siapa yang berani macam macam, langkahi dulu mayatku. Aku sering bicara seperti itu di depan teman temanku, ya maksudku s