Skip to main content

TEMPAT ROMANTIS DENGAN SI SEMESTA

Beberapa orang mungkin tempat romantisnya ya di danau, atau di tempat tempat makan. Tapi bagi aku dan semesta, cukup sawah, kantin, dan kelas saja sudah termasuk tempat yang sangat romantis, kalau kata semesta "yang penting berdua sama sha, mau dibawah pohon beringin juga tetap saja romantis". Semesta ini ada ada saja.

Tettt.. tett.. [bel tanda istirahat]
"Sha.. sha.. shayanggkuu." -panggil si semesta di luar kelas. [Aku dan semesta beda kelas, makanya setiap hari dia sering main dikelas-ku. Kalau kata semesta ke teman kelas-ku "ga main di kelas pacar sehari, rasanya kayak udah mandi tapi belum pakai rexona". 
Lihat saja kelakuaan si semesta, dengan tanpa rasa bersalah dan tanpa malu nya dia mengubah nama-ku. Padahal didalam kelas-ku masih ada si guru killer, tapi ya bukan semesta namanya kalau tidak seperti itu. Dengan jurus kaki seribu, aku meminta izin terlebih dahulu untuk keluar dan menemui si semesta yang bodoh itu. 
"Kalau mau konyol jangan didepan kelas-ku. Memangnya kamu tidak lihat si guru killer itu menatap sinis ke arah-ku ha?" -kataku dengan nada sedikit kesal
"Sha, aku ini rindu. Kamu tidak liat isi perut si semesta sedang berjoget meminta makanan?" -semesta dengan nada yang dibuat buatnya. Kalau sudah seperti ini, mau marah juga tidak jadi. Semesta-ku.

Aku pikir konyol nya itu sudah selesai, ternyata masih berlanjut di kantin sekolah. "Sha, kamu duduk disini ya. Aku akan pesan semua makanan yang ada dikantin ini." -semesta
"Kamu gila ya? Mana mungkin aku kuat memakan semua makanan itu" -kataku dengan nada kesal. Memang aku masih kesal sama semesta karna kejadian didepan kelas tadi.
"Sha dengarkan aku, siapa bilang kalau semua makanan itu untuk kamu? Makanan itu aku pesan ya untuk aku sendiri. Aku tidak mau kekasih-ku mendiamkan aku selama seminggu karna aku bilang kalau badanmu gendutan HAHAHA." -katanya sambil tertawa.

Semesta, bagaimana aku siap untuk pergi kalau kamu yang sederhana itu mampu buat aku bertekuk lutut dengan sempurna atas kesederhanaan-mu itu?
Kau tau bagaimana setiap malam nya aku menggambar langit di malam hari? Mencoba menggambar awan disaat malam, menggambar bintang, menggambar bulan. Dan ku artikan kamu itu semesta-ku disaat malam hari. Ya meskipun kamu ada disaat pagi, siang, sore, bahkan sampai malam-ku.
Semesta, aku merindukanmu. Sangat!

Comments

  1. ahhh gilaaa kakkk baper gw bacanya:(((((
    si semesta nyata???????

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sebuah Usaha untuk Melupakanku?

Saya sedang duduk sembari menyeruput secangkir kopi panas yang baru saja saya buat tadi.. Dan tatapan mata saya tertuju kearah kertas-kertas yang saya harapkan tidak pernah usang dimakan waktu, dimana kertas yang menjadi saksi atas terjadinya sebuah hubungan yang menurutmu 'sakral'. Saya berjalan menuju jendela dekat kamar saya, dengan segelas kopi panas ditangan kanan yang masih terisi setengahnya dan kertas-kertas ditangan kiri.  "Sebuah Usaha Untuk Melupakanku?" Aku menatap nanar keluar jendela. Melirik sepasang kucing yang kehujanan diluar sana.  Hujannya sangat deras. Petirnya amat sangat keras, terdengar sampai ke penjuru kamar saya. Mata saya kembali melirik kertas-kertas itu, sebuah tulisan yang sangat indah yang pernah kamu tuliskan untuk saya. Hari ini, untuk pertama kalinya saya tidak mendapatkan tulisan indah itu. Seketika saya berteriak, suara saya memenuhi seisi ruangan. Tangis saya memecah hujan diluar sana. Mungkin se...

CATATAN PERTAMA TENTANG SI SEMESTA

Aku seorang gadis si penyuka senja, ah tapi itu dulu dan setelah ku tau senja hanya indah diawal, aku jadi tak suka. Senja jahat menurut ku. Ntar di cerita selanjutnya saja akan ku ceritakan bagaimana jahatnya si senja!! :) Namaku Shakila, orang orang terdekatku biasa memanggil ku Kila. Tapi, cuma satu orang saja yang memanggilku dengan sebutan berbeda. Siapa lagi kalau bukan si Semesta, dia memanggilku Sha. Katanya sih itu panggilan sayang, supaya beda dari orang orang. Ada ada saja semesta -kataku. Semesta itu kekasihku. Aku tidak ada panggilan khusus untuk dia. Kalau lagi baik, aku panggil dia sayang. Tapi kalau aku lagi tidak baik, tidak akan lah aku memanggil, apalagi melihatnya haha. Semesta sudah menjagaku lama sekali, dia menggantikan mereka kalau ayah dan mama ku sedang dengan masalahnya. Ohiya, semesta itu laki laki baik, laki laki yang saya punya, siapa yang berani macam macam, langkahi dulu mayatku. Aku sering bicara seperti itu di depan teman temanku, ya maksudku s...

PERTAMA TANPA SEMESTA

Pagi pertama-ku  setelah pergi-ku tinggalkan kota yang penuh dengan kenangan aku dan Semesta.  Rasanya kota yang aku tempati sekarang ini sepi, kosong, dan tidak terurus. Aku rasa seperti sendiri, padahal aku sedang ditengah keramaian. Yang terang sudah jadi gelap. Yang terawat sudah jadi rusak. Yang tumbuh sudah patah. Yang ada sudah seperti tidak ada. Penampakan indah tentang suasana hati Shakila yang masih menginginkan untuk terus bersama Semesta. Semesta, sekarang kita terpisah jarak. Aku kehilangan sepasang lengan-mu, tempat aku sandarkan segala yang gigil juga dingin-nya angin. Tapi, meskipun kita terpisah jarak dan hanya angin yang menyatukan kita. Percayalah, kita berdua masih sama sama di payungi oleh langit biru yang sama dan juga dengan perasaan yang sama.  Dan terimakasih untuk setiap percakapan sederhana di setiap hari-nya, semoga langit semesta merestui untuk selamanya jadi milik kita. "Pagi shakila-nya semesta. Apa kabar-mu?" -semesta ...